Rabu, 22 Januari 2014

UKIRAN DAYAK BAHAU



Kali ini saya akan menjelaskan mengenai arti-arti dari ukiran yang masyarakat Dayak yang dipakai untuk ritual-ritual atau upacara Adat, baik itu acara adat besar maupun kecil. Ukiran ini sendiri begitu banyak jenis dan artinya, mulai dari fungsi sampai arti dari lekukakan dan corak yang dipakai. Ukiran-ukiran yang banyak dijumpai sering kali dipakai untuk menjelaskan tentang simbol-simbol dari masing-masing Suku yang ada.

Banyak jenis ukiran bagi masyarakat Dayak yang sering dijumpai, baik itu pada Lamin (rumah adat suku Dayak), asesoris-asesoris yang dipakai pada saat upacara Adat Dayak, pakaian-pakaian adat wanita dan pria dan ukiran juga sering dijadikan sebagai seni pada tubuh manusia dengan kata lain Tatto.

Ukiran Dayak pada umumnya dijadikan sebagai Icon dari masing-masing daerah satu dengan yang lainnya. Dayak Bahau, Dayak Kenyah, Dayak Benua’q dan Tunjung, semuanya berbeda baik dari warna, bentuk ukiran kemudian filosofi dari ukiran itu sendiri. Ukiran Dayak ini memiliki nilai kultur yang kuat, dari arti yang selalu bercerita mengenai suku Dayak itu sendiri, kemudian ukiran ini sendiri  diciptakan sesuai tempat dan penggunaannya.

Untuk rumah tinggal ukiran yang dipakai sesuai dengan tema untuk rumah, rejeki yang baik, penjaga rumah. Untuk orang yang sudah meninggalpun akan berbeda, biasa dibuat pada peti jenazah. Ukiran-ukiran ini akan saya jelaskan sesuai dengan hasil dari nara sumber yang saya dapatkan, dan dari foto-foto dilapangan yang dapat saya dokumentasikan, berikut beberapa jenis ukiran Dayak Bahau :

   1.Ukiran Kawit (saling berhubungan)
Ukiran ini melambangkan orang-orang Dayak saling bersahabat, saling membantu satu sama lain, tidak ada permusuhan. Ukiran ini sering kita jumpai pada list plank rumah, dinding rumah/ panggung pesta adat dan pada perahu (sampan).

    Ukiran Kawit (Kalu'ng Kawit)
Sumber : www.dayakborneo.com
  2.Ukiran Burung Enggang (Tinga’ng)
Ukiran Burung Enggang ini berhubungan dengan pakaian tari yang dipakai ketika menari. Dari topi, bulu-bulu yang dipakai dibaju, sampai dengan Mandau. Ukiran ini memiliki arti tersendiri bahwa burung Enggang ini begitu dihargai dan dibanggakan oleh masyarakat Dayak karena burung ini memiliki kepala dan mulut yang begitu kuat, kemudian bulu yang begitu indah, badan yang besar dan berani. Inilah kenapa orang-orang Dayak sangat percaya dengan burung Enggang ini dijadikan sebagai icon dalam budaya mereka. Dari kegagahan dan keberanian burung ini, begitulah masyrakat Dayak dalam kesehariannya berani dengan keadaan dan berani ketika berada didalam hutan.
Ukiran Manu'k Tingang (Burung Enggang)
Sumber : www.dayakborneo.com
   3.Ukiran Naga
Ukiran ini melambangkan bahwa orang-orang Dayak menghormati binatang langka ini sebagai binatang yang kuat dan suci. Dengan bentuk dan kekuatannya, masyarakat Dayak percaya bahwa Naga itu sendiri bisa menjaga mereka dari malapetaka, bencana alam dan gangguan-gangguan dari luar wilayah mereka.

 Ukiran Dayak (kalu'ng Maga)

   4.Ukiran Peng’lih (Muka Lebar)
Ukiran Penglih melambangkan kejayaan suku Dayak.  Dan salah satunya adalah, berfungsi untuk mempengaruhi musuh ketika sedang berperang. Ukiran ini sering dipakai untuk peti jenazah.
Ukiran Dayak (Ina'ang Bera'ng)
Sumber : www.dayakborneo.com

2 komentar:

  1. gan bleh gak minta gambarnya untuk dijadikan baju dan dijual?

    BalasHapus
  2. Bagus sekali. Akhirnya generasi sekarang pun dapat mengetahui makna / arti / kegunaan dari ukiran dayak bahau. Terima kasih.

    BalasHapus