Postingan berikut ini saya akan mengulas mengenai kostum tari yang sering digunakan pada saat-saat upacara daerah. Kostum yang sudah turun temurun selalu dipakai oleh masyarakat Dayak tersebut di setiap daerah mempunyai corak, ukiran dan bentuk yang berbeda sesuai dengan filosofi dari setiap sejarah suku Dayak.
Kostum, adalah pakaian yang dipakai pada waktu pertunjukkan atau pementasan seni dan budaya. Kostum juga dibagi menjadi dua macam, kostum tradisional yang terbuat dari bahan kulit kayu dan kostum modern membutuhkan kostum yang berbeda dari kostum tradisional, selain itu juga warna dan dan bahannya sudah memakai kain.
Kostum, adalah pakaian yang dipakai pada waktu pertunjukkan atau pementasan seni dan budaya. Kostum juga dibagi menjadi dua macam, kostum tradisional yang terbuat dari bahan kulit kayu dan kostum modern membutuhkan kostum yang berbeda dari kostum tradisional, selain itu juga warna dan dan bahannya sudah memakai kain.
Sering kali
dijumpai kostum-kostum tari yang dipakai, berfariasi tergantung pada jenis
tariannya, tarian yang ditampilkan akan menjelaskan makna dari kehidupan nyata
dan kostum yang dikenakan sesuai dengan apa yang terjadi ketika sedang
mengisahkan melalui tarian.
Kostum tari
terdiri dari beberapa jenis, tergantung jenis tariannya :
1. Tarian Kenyah
Tarian Kenyah ini
sering ditampilkan dengan busana yang dilengkapi dengan asesoris-asesoris
manik, mulai dari gelang, kalung, topi (lavung), mandau dan perisai. Kostum yang
dipakai berupa kain biasa yang didesain sedemikian rupa, memberikan kesan Dayak
pada masa lampau.
Tarian Tunggal Dayak
Sumber : dokumentasi pribadi
2. Tarian Hudo’q
Tarian Hudo’q
biasa ditampilkan disaat-saat tertentu, dengan busana/ kostum yang dipakai
terbuat dari daun Pinang/ Pisang.
3.Tarian Belia’an
Tarian Belia’an
ini merupakan tarian untuk penyembuhan/ pengobatan tradisional terhadap orang
yang terkena guna-guna. Kostum yang dipakai berupa kain biasa saja yang diikat Cuma
setinggi pinggang dan menyerupai rok/ celana.
Kostum Tari
bagi suku Dayak merupaka pakaian sehari-hari yang sering digunakan dalam
upacar-upacara adat. Dimasa lalu, masyarakat Dayak pada umumnya menggunakan
cawat/ balutan kain. Terbuat dari kulit kayu dikala itu belum mengenal kain. Sebutan
bagi orang Dayak Bahau baju (Basu’ng) dan Celana pria (Ba’h), Wanita (Taq’ah).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar