Post kali ini saya akan membahas
beberapa jenis tarian suku Dayak Bahau dan Dayak Tunjung, sesuai dari apa yang
saya lihat dan ketahui baik secara langsung sayang melihat dan belajar pada
tetua-tetua kampung yang sangat mengerti mengenai suku Dayak itu sendiri. Dari dulu
masyarakat Dayak Bahau dan Tunjung ini dalam kesehariannya sering membuat ritual-ritual
adat kemudian diselingi oleh tarian-tarian dan itu merupakan salah satu bagian
dari ritual adat tersebut. Tarian-tarian yang saya tuliskan di post kali ini
khusus untuk Dayak Bahau dan Dayak Tunjung/ Benua’q karena hampir sama Dayak
Tunjung dan Benua’q.
Orang Dayak
mempunyai kepercayaan kepada leluhurnya masing-masing, jika mereka mendapatkan
musibah ataupun rejeki mereka akan tetap merayakan dan tetap melangsungkan
upacara adat, baik itu selama satu bulan atau cuma tiga hari saja. Dan tarian
yang selau mengiringi mereka ketika mereka melangsungkan upacara tersebut.
Artinya suku Dayak percaya bahwa dengan segala bentuk tarian, suku Dayak pada
umunya akan tenang dan nyaman setelah menari denga iringan musik tardisional Sampe.
Begitu banyak ragamnya tarian Dayak
yang kita jumpai pada saat acara-acara Adat suku Dayak, mulai dari tunggal,
pasangan kemudian berkelompok. Tarian-tarian yang ditampilkan pada saat
upacara-upacara adat besar tidak lah hanya tarian semata, banyak arti-arti
didalam tarian tersebut, mulai dari kisah dimana masyarakat Dayak didalam
lingkungannya, atau bagaimana masyarakat dulu didalam pengembaraannya didalam
hutan, atau bagaimana menceritakan bagaimana berburu didalam hutan, dan tarian
menyerupai burung Enggang terbang dan mencari makan.
Tarian-tarian suku Dayak ini tidak
hanya dilakoni orang-orang dewasa saja, tapi mulai dari anak remaja, dewasa
sampai lansia pun masih senang menampilkan eloknya lekukan tubuh disaat menari.
Adapun beberapa Tarian dalam suku Dayak yang ada di daerah Dayak Bahau dan
Dayak Tunjung:
1.Tarian
Kenyah
Tarian Kenyah ini
sering kita jumpai pada saat upacara-upacara Adat/ menyambut tamu. Tarian Kenyah
ini juga, ditampilkan secara berkelompok dan sendiri/ tunggal.
Tarian Tunggal itu
dapat dilihat hanya satu orang yang menampilkan tarian, baik itu wanita atau
laki-laki dengan kostum/ busana yang berbeda.
Tarian Kelompok
ini ditampilkan oleh beberapa orang, baik pria maupun wanita dan bisa juga
digabungkan antara pria dan wanita. Tarian kelompok ini terdapa beberapa jenis
tarian yang dapat ditampilkan :
a. Tarian Kelompok Wanita (Tingang Maq’tai/ Enggang
Terbang)
b. Tarian Kelompok Pria (Pejala’u/ Tarian Perang)
c. Tarian Kelompok Pria dan Wanita (Tari Perang/
Memperebutkan satu wanita dan dua pria.
d. Tarian Bunang Tata't
e. Tarian Tarah Id'a Bua'q (adalah jenis tarian yang bercerita tentang masyarakat Dayak dalam membersihkan lahan)
f. Tarian Kajo't Kaya'u (Tarian Perang)
g. Tarian Tunggal Pria dan Wanita
d. Tarian Bunang Tata't
e. Tarian Tarah Id'a Bua'q (adalah jenis tarian yang bercerita tentang masyarakat Dayak dalam membersihkan lahan)
f. Tarian Kajo't Kaya'u (Tarian Perang)
g. Tarian Tunggal Pria dan Wanita
Tarian Dayak Gabungan antara pria dan wanita
Sumber : Dokumentasi Pribadi
2.Tarian
Belia’n
Tarian Belia’n ini
sifatnya sakral, biasa untuk mengobati orang yang sedang sakit parah/
diguna-guna. Tarian Belia'n ini juga ditampilkan secara berkelompok, dan tarian ini dilakukan semalam suntuk. Jika didalam ritual penyembuhan ini tidak berhasil dalam beberapa waktu yang telah ditentukan, maka akan dilakukan ritual tarian Belia'n itu kembali. Masyarakat Tunjung mempercayainya secara turun temurun karena itu sudah ada pada waktu nenek moyang mereka masih hidup dengan berpindah-pindah tempat. Masyarakat Dayak Tunjung sering kita jumpai di daerah pegunungan.
Tarian Dayak Tunjung, Belia'n
Sumber : Buku Edisi Adat Borneo
3.Tarian
Hudo’q
Tariang Hudo’q ini
ditampilkan secara berkelompok, dengan jumlah yang tidak dibatasi. Hudo’q
sendiri bercerita tentang hantu/ to’o yang mengusir hama pengganggu padi yang
baru ditanam. Hudo’q ini hanya boleh ditampilkan pada saat musim tanam Padi,
dan masyarakat Dayak Bahau sendiri sudah menjadikan tradisi Tarian Hudo’q ini
sebagai pemberi berkat bagi tanaman padi mereka yang sudah ditanam dengan
harapan bisa membuahkan hasil yang berlimpah disaat memanen padi kelak. Jika Hudoo’q
ini ditampilkan tidak pada saat yang sudah ditetapka sebagai musam tanam padi,
maka akan menjadi bencana/ terjadi denda Adat yang harus dibayar/ dibarangkan
sesuai dengan denda yang ada.
Tarian Hudo'q Dayak Bahau dan Dayak Modang
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Masyarakat Dayak pada umumnya
sangat banyak tarian yang bisa ditampilkan pada saat pesta-pesta Adat, mulai
dari tarian anak kecil dan tarian orang-orang dewasa seperti yang saya jelaskan
diatas. Dari masing-masing tarian yang ditampilkan akan berbeda cerita sesuai
jenis tarian.