Kali ini saya akan menjelaskan mengenai arti-arti dari ukiran yang masyarakat Dayak yang dipakai untuk ritual-ritual atau upacara Adat, baik itu acara adat besar maupun kecil. Ukiran ini sendiri begitu banyak jenis dan artinya, mulai dari fungsi sampai arti dari lekukakan dan corak yang dipakai. Ukiran-ukiran yang banyak dijumpai sering kali dipakai untuk menjelaskan tentang simbol-simbol dari masing-masing Suku yang ada.
Banyak jenis ukiran bagi masyarakat
Dayak yang sering dijumpai, baik itu pada Lamin (rumah adat suku Dayak),
asesoris-asesoris yang dipakai pada saat upacara Adat Dayak, pakaian-pakaian
adat wanita dan pria dan ukiran juga sering dijadikan sebagai seni pada tubuh
manusia dengan kata lain Tatto.
Ukiran Dayak pada umumnya dijadikan
sebagai Icon dari masing-masing daerah satu dengan yang lainnya. Dayak Bahau,
Dayak Kenyah, Dayak Benua’q dan Tunjung, semuanya berbeda baik dari warna, bentuk
ukiran kemudian filosofi dari ukiran itu sendiri. Ukiran Dayak ini memiliki
nilai kultur yang kuat, dari arti yang selalu bercerita mengenai suku Dayak itu
sendiri, kemudian ukiran ini sendiri
diciptakan sesuai tempat dan penggunaannya.
Untuk rumah tinggal ukiran yang
dipakai sesuai dengan tema untuk rumah, rejeki yang baik, penjaga rumah. Untuk
orang yang sudah meninggalpun akan berbeda, biasa dibuat pada peti jenazah.
Ukiran-ukiran ini akan saya jelaskan sesuai dengan hasil dari nara sumber yang
saya dapatkan, dan dari foto-foto dilapangan yang dapat saya dokumentasikan,
berikut beberapa jenis ukiran Dayak Bahau :
1.Ukiran Kawit (saling berhubungan)
Ukiran ini melambangkan orang-orang Dayak saling
bersahabat, saling membantu satu sama lain, tidak ada permusuhan. Ukiran
ini sering kita jumpai pada list plank rumah, dinding rumah/ panggung pesta
adat dan pada perahu (sampan).
Ukiran Kawit (Kalu'ng Kawit)
Sumber : www.dayakborneo.com
2.Ukiran
Burung Enggang (Tinga’ng)
Ukiran Burung Enggang ini berhubungan dengan pakaian
tari yang dipakai ketika menari. Dari topi, bulu-bulu yang dipakai dibaju,
sampai dengan Mandau. Ukiran ini memiliki arti tersendiri
bahwa burung Enggang ini begitu dihargai dan dibanggakan oleh masyarakat Dayak
karena burung ini memiliki kepala dan mulut yang begitu kuat, kemudian bulu
yang begitu indah, badan yang besar dan berani. Inilah kenapa orang-orang Dayak
sangat percaya dengan burung Enggang ini dijadikan sebagai icon dalam budaya
mereka. Dari kegagahan dan keberanian burung ini, begitulah masyrakat Dayak
dalam kesehariannya berani dengan keadaan dan berani ketika berada didalam
hutan.
3.Ukiran
Naga
Ukiran ini melambangkan bahwa orang-orang Dayak
menghormati binatang langka ini sebagai binatang yang kuat dan suci. Dengan
bentuk dan kekuatannya, masyarakat Dayak percaya bahwa Naga itu sendiri bisa
menjaga mereka dari malapetaka, bencana alam dan gangguan-gangguan dari luar
wilayah mereka.
Ukiran Dayak (kalu'ng Maga)
4.Ukiran
Peng’lih (Muka Lebar)
Ukiran Penglih melambangkan kejayaan suku Dayak. Dan salah satunya adalah, berfungsi untuk
mempengaruhi musuh ketika sedang berperang. Ukiran
ini sering dipakai untuk peti jenazah.
Ukiran Dayak (Ina'ang Bera'ng)
Sumber : www.dayakborneo.com
gan bleh gak minta gambarnya untuk dijadikan baju dan dijual?
BalasHapusBagus sekali. Akhirnya generasi sekarang pun dapat mengetahui makna / arti / kegunaan dari ukiran dayak bahau. Terima kasih.
BalasHapus